Sabtu, 07 April 2012

have a relationshit with you

dua pilihan yang kau hadapi memang sulit
dia yang dari dulu kau puja
atau
aku yang selalu menemanimu dikala kau butuh

seperti menjawab pilihan ganda
akupun ingin kau memilih satu diantara kami
setidaknya meski yang kau pilih itu salah
kau tidak akan membuat pilihan yang lain menunggu untuk dipilih
kau tahu bagaimana rasanya menunggu?
rasanya setiap detik dalam hidupmu yang terlalu berharga itu cuma kau buang percuma untuk memastikan apa yang dirasakannya kepadamu
jangan buat aku menunggu terlalu lama lagi
tinggal kau katakan saja,aku atau dia?
jangan pedulikan lagi perasaanku yang telah mati karenamu
aku cuma butuh kepastian kecil yang mungkin bisa jadi perubahan besar dalam perjalanan hidupku
itu saja......
(jawaban pilihan ganda dalam kehidupanmu,aku atau dia?)


Cinta itu terlalu omong kosong yang menyakitkan! kayak papila lidah yang awalnya merasakan sensasi manis lalu ketika menuju ke arah lebih dalam akan terdapat reseptor rasa pahit...
ku kecewa bukan karena kita dulunya pernah mengecap manisnya hubungan tapi karena kamu terlalu takut untuk melewati hal pahit yang dari awal kita tahu bakal kita lewati.


Dulu kau bilang tak ada yang bisa memisahkan kita bahkan pacarmu sendiri.Aku tahu aku salah mencintaimu yang notabene nya adalah pacar sahabatku.Tapi siapa yang bisa menerka kepada siapa cinta seseorang akan berlabuh?none knows....  ternyata hatimu yang secara anatomi punya 4 lobus  kau berikan pada dua wanita yang berbeda.Dua wanita yang kau anggap paling berharga.Kau berikan lobus dexter hatimu kepadanya dan lobus sinister hatimu kepadaku.Aku tahu porsiku sebagai "istri kedua"mu tidak sebesar porsi sahabatku.Tapi toh itu tidak pernah ku permasalahkan karena cuma bersamamu dan memilikimu secara de facto namun ilegal sudah cukup bagiku.Selama bisa berada disisimu,menikmati hari-hari denganmu itu sudah cukup membuatku bahagia meski ku tak tahu entah sampai kapan kita bisa menyimpan rahasia ini.

lalu kita pun menjalankan hubungan backstreet kita.Masihkah kau ingat kencan pertama kita?Aku masih sangat ingat itu,sayang.Saat itu ternyata kau juga janjian dengan Dilla di bioskop XXI.Kau bingung memilih antara aku atau dia.Lalu kuberikan kau saran yang aku sendiripun masih heran kenapa dulu aku ajukan padamu.Kau bisa mengajakku dan dia bersamaan.Kau pilih 3 kursi berurutan dimana kau berada ditengah.Aku yang sudah duduk terlebih dahulu hanya bisa tertegun melihatmu menggandeng tangannya.

Aku cuma seorang wanita yang juga merasakan cemburu ketika melihat kekasihnya bermesraan dengan wanita lain.Tapi aku berusaha menekan rasa cemburu yang memenuhi dadaku.Sesak sekali.Tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa.Toh aku cuma seorang "pacar siri " yang tak pantas menuntut keadilan darimu.Ku berusaha tersenyum meski kutahu itu senyum getir yang bertengger di wajahku saat mata kita beradu.Mata kelabumu yang menggambarkan kepercayaan dan kesetiaan itu meminta pengertian kepada hatiku agar tidak sakit hati saat kau menggenggam jemari tangannya dengan lembut.Refleks,senyum getirku berubah jadi seulas senyum yang sangat kau suka.Kita menikmati film romantis itu bertiga ,aku-kamu-dia.Tangan kirimu merangkul pundaknya dengan mesra sedangkan tangan kananmu bergerak liar mencari jemari tanganku untuk digenggam.Meski kulihat kau bercengkrama dengannya,melempar senyuman manja yang membuat hatiku panas melihatnya,tapi tanganmu yang menggenggam erat tanganku mengalirkan kesejukan yang mampu meredam amarahku.Dan hari itu kau sukses mengajak dua sahabat sekaligus dalam satu waktu meski ada satu pihak yang (masih) merasa terluka dan pihak lain yang (bila tahu sebenarnya) akan terluka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar