Jumat, 15 Maret 2013

Kepada Hatimu Aku Kirimkan Musik Pengiring Mimpi Indahmu



Musik bisa membawamu ke dunia berbeda, menapaki segala hal yang baru dengan indah. Musik bisa menarikmu menjelajahi setiap jejak liriknya tanpa terpengaruh dunia luar yang sama sekali berbeda. Musik mampu meredam emosi yang menggeliat. Musik mampu mengubah duniamu. Musik itu pilihan. Bagiku musikku adalah kamu.
Kamu duduk dengan santainya di koridor, memetik gitar kesayanganmu perlahan, menghasilkan harmoni yang tak ingin ku lewatkan. Aku lalu terhanyut dalam setiap chord yang kamu mainkan, mengikuti setiap irama yang menggema darinya. Membiarkan diri ini melayang pada dimensi yang berbeda.
Entah kenapa saat itu aku merasa kita tak terpisah jarak. Hanya kamu dan aku. Waktu seolah berhenti berdetak kala pandangan kita berpadu, menimbulkan harmoni baru yang mengalun dari detak jantungku. Kita sama-sama tersenyum lalu melepas tatapan ke arah yang berlawanan. Kamu lalu mulai membisikkan syair yang menemani lagu itu. Sekali lagi, aku terhipnotis, bukan hanya karena alunan petikan gitarmu, melainkan dari merdunya suara beratmu. Bibirku seolah tersihir untuk mengikutimu bernyanyi. Perlahan lagu itu memenuhi dimensi ruang, membuat kita semakin merasa bahwa lagu itu benar-benar merasuki diri.
Tapi aku terlalu naif untuk sekedar berkata bahwa aku menyukai suaramu, permainan gitarmu, dan senyummu. Aku bukan orang yang dengan mudahnya mengatakan hal seperti itu. Waktu seakan menggiringku pada kenyataan bahwa aku seorang pengecut yang hanya bisa menikmati kebersamaan kita dalam diam. Lagi-lagi aku hanya membiarkan perasaan itu kusimpan sendiri dalam hati.
Lalu kau berhenti memetik gitarmu, membiarkan udara menggantung di langit-langit. Kebisuan langsung melingkupi ruang diantara kita. Tapi itu hanya berlangsung perlahan, setelah kamu melihatnya berjalan tergesa-gesa menuju kelas. Pandanganmu mengikuti setiap inchi perpindahannya seolah-olah tak ingin melewatkan apapun tentangnya. Aku tahu sepersekian detik sebelumnya kita sama-sama terperangkap dalam suasana menghangatkan, membuatku ingin terbang tinggi.
Namun, itu hanyalah waktu yang singkat. Aku ingin sekali berteriak di depanmu, mengatakan bahwa kamu harus melupakan wanita itu, wanita yang hanya berusaha menyakitimu. Tapi bibirku terlalu gemetar untuk sekedar menegurmu apalagi membentakmu. Aku tahu kamu hanya bisa merasakan sakit saat menatapnya, tapi entah mengapa rasa sakit itu seolah bahagia karena jika kamu tidak menatapnya kamu akan lebih terluka.
Cintamu mungkin jatuh pada hati yang salah, sehingga membiarkan hati yang mencintaimu menunggu lebih lama. Aku tahu kamu sebenarnya perlahan telah membuka hatimu untukku. Kamu hanya butuh waktu dan keberanian. Waktu untuk melupakan dan keberanian untuk mengakhiri cintamu padanya. Jika waktu yang kau butuhkan, aku akan menunggu. Jika keberanian yang ingin kau persiapkan, aku akan menanti.
            Baby, believe me it’s only a matter of time.

tulisan ini aku ikutkan dalam lomba http://lombamenulis.tumblr.com/post/42021064702/lomba-menulis-tema-curhat-by-pelangi-kata-dl-20 ... semoga saya kali ini berhasil :)