Rabu, 07 Maret 2012

Surat untuk Ibu :')


Disini yang merindukan belaian lembutmu,
                Ibu…..
                Satu perasaan liar yang selalu mengikutiku akhir-akhir ini.Perasaan yang datang tanpa instruksi dariku.Perasaan yang kadang akupun tak tahu kenapa.RINDU….aku sangat merindukanmu Ibu.Ketika kulihat ada sepasang ibu dan anak perempuan tengah bercengkrama dengan riangnya,aku hanya bisa memperhatikan mereka dengan seulas senyum getir.Aku rindu ibu.Aku rindu belaian tangan ibu saat aku bermanja denganmu.
                Ibu…
                Aku hanya bisa memandangi album kita.Disana aku terlihat sangat menggemaskan.Ibu bercerita bahwa di masa itu aku sangat menurut padamu.Aku selalu mengikuti nasehatmu.Ibu memang tidak pernah bilang aku sudah berubah.Ibu hanya tersenyum saatku memandang.Aku tahu ibu,kau selalu ingin membuatku tersenyum entah bagaimanapun caranya.
                Ibu…
                Aku masih teringat hari itu.Aku begitu emosional dan membentak ibu yang bahkan tidak tahu menahu masalahku.Aku dikendalikan oleh amarah yang tak terbendung.Aku tahu ibu tidak salah.Aku Cuma ingin melampiaskan kekesalanku hari itu.Aku pikir ibu akan balik membentakku.Tapi  nyatanya ibu hanya tersenyum menahan tangis.Aku tahu ibu,hatimu sakit melihat kelakuanku.Tapi saat itu ,amarah lebih berkuasa daripada hati nurani.Maafkan aku ibu..
                Ibu…
                Kini kusadar betapa banyak pengorbananmu padaku.Kau rela tak tidur demi menjagaku dari gigitan nyamuk.Kau selalu bisa kuandalkan.Kau selalu bisa menyelesaikan segala problemaku.Aku tahu betapa sulitnya kau mengumpulkan uang untuk membeli buku kuliahku.Aku tahu betapa mahalnya buku-buku itu tapi kau tidak pernah mengeluh.Kau hanya berkata “belajarlah yang giat,supaya cepat jadi dokter!masalah uang tak usah kau pikirkan..” Semenjak itu aku bertekad untuk belajar giat demi meraih gelar dokter.Aku rasa dengan menjadi dokter aku bisa membuatmu sedikit bangga memilikiku sebagai anakmu.
                Ibu…
                Ketika aku wisuda,ku ingat banyaknya bulir air mata yang menetes di pipimu.Kau begitu bahagia.Aku juga bahagia ibu..aku bahagia ketika melihat senyum merekah di bibirmu.Ya Tuhan..baru sekali aku merasa bahagia karena bisa membuat tawa yang bergulir dari ibuku adalah karenaku.Semoga aku bisa membuat tawa itu lagi…
                Ibu…
                Disini aku merasa sendiri.Aku tahu ini hanya sebentar.Tugas PTT ini cuma batu loncatanku agar aku bisa mengambil praktek spesialis.Aku mengambil spesialis kandungan seperti kataku ketika  pertama kali aku memutuskan kuliah kedokteran.Kau tahu kenapa ,Bu? Karena aku ingin selalu mengingat betapa sulitnya menjadi dirimu ibu…
                Ibu…
                Aku ingin segera menemuimu,merangkulmu,dan mencium kakimu.Aku sungguh rindu padamu ibu..Eh ibu..sudah dulu ya suratnya.Ada seseorang yang mengetuk rumah.Mungkin ada ibu hamil yang sedang memerlukan bantuanku.Ibu tunggu aku ya!
Anakmu yang selalu berusaha membuatmu tersenyum,