Kamis, 12 Juli 2012

Dan ini aku... pernahkah kau tahu?

Aku selalu mencuri kesempatan untuk mengamatinya.Dia selalu di seberang sana , menikmati makanan yang sama, bersama orang-orang yang sama, dan selalu pada jam yang sama.Aku selalu hapal bagaimana dia memesan makanan, memilih duduk di bangku itu, bangku favoritnya di sudut ruangan dan selanjutnya melemparkan senyum pada pelayan cantik yang ada di kantin itu.Semuanya seolah ritual yang biasa ku jalani.

Sudah berapa lama tepatnya? 1 minggu? 2 bulan? atau *oh tidak..* 3 tahun? aku tercekat memikirkannya.
Lalu bagaimana dirinya?Sekitar tiga tahun aku menjadi intelnya,apakah dia pernah tahu sedikit saja tentangku? Pernahkah dia setidaknya memperhatikan keberadaanku? Pernahkah dia risih melihatku? Ah,mungkin dia tidak risih karena aku tidak pernah jadi objek di pikiranmu. Selalu....dan selalu......

Namun hari ini dia tampak berbeda. Baju kasual yang biasa dia kenakan berubah menjadi baju semi-formal. Tidak mengapa memang,hanya saja dia terlihat lebih tampan kali ini. Dia selalu tampan, kan?
Tidak hanya itu, kali ini dia sendiri. Tanpa teman-temannya seperti biasanya. Dia selalu memperhatikan detak jam tangannya setiap tiga detik.Seperti menunggu seseorang , aku terus memperhatikannya.

Aku sedang menyesap cha latte-ku kala mataku mengawasi objek asing yang sedang mendekat ke arahnya. Seorang wanita. Bukan,lebih tepatnya seorang wanita cantik tengah menuju ke arahnya.Temannya? Sahabatnya ? Keluarganya,atau ehmm KEKASIHnya? Aku belum pernah melihat wanita ini sebelumnya. Aku penasaran.Mataku tak berkedip memandang liar ke arah mereka berdua.

Dia melemparkan senyummu pada wanita itu.Senyum yang berbeda.Senyum yang pertama kali ku lihat. Telingaku mengendap-ngendap mendengarkan pembicaraan mereka mengudara.
"Gimana? udah lama nunggunya" wanita itu memulai pembicaraan.Terlalu retoris memang menanyakan hal itu kala dia bisa melihat beberapa piring kosong ada di hadapan pria itu.
"Sebentar kok..." katanya basa-basi. Bohong, sudah sekitar 3 jam dia menunggu disini , tanpa merasa resah ataupun kesal dia tetap menunggu.Apakah wanita ini sangat spesial buatnya hingga tak ada alasan baginya untuk kesal menunggui wanita itu? Dan hari itu aku tersadar bagaimana aku tak ada artinya di hadapannya. Sedikitpun mungkin.....
Hanya satu pertanyaan ku , pertanyaan sederhana:
Dan ini aku... pernahkah kau tahu?