19 Mei 2011. Tak ada ucapan selamat ulang
tahun, gagal lulus SNMPTN undangan, sebelumnya kecelakaan motor, mungkin
tahun ini adalah ulang tahun terburukku. Rasa kesal, marah, kecewa, sedih
bercampur jadi satu. Mereka sibuk merayakan kelulusan mereka, sedang aku hanya
bisa menahan rasa kecewa. Apa mereka lupa hari ini ultahku? Tak ada satu hal
pun yang bisa memperbaiki mood-ku
saat itu.
Mereka melihatku, tapi tak ada niat untuk
mendekatiku, sekedar mengucap “happy
birthday” . Aku tak percaya mereka melupakan hari ini. Apakah aku tidak
begitu penting hingga tak ada satupun ucapan? Aku berusaha berpikir positif,
mungkin mereka memang benar-benar lupa hari ulang tahunku. Manusia memang
tempatnya khilaf dan lupa, kan?
“Eh, Ki HBD ya!!” seorang teman sekelasku
mengulurkan tangannya, memberiku ucapan selamat. Aku lalu mengalihkan
pandanganku dari mereka, menggulirkan senyum ke arah gadis yang berbicara
padaku.
“Oh, makasih ya...” ucapku sambil menjabat
jemarinya. Aku senang ia ingat tapi aku sedih karena teman baikku sendiri tak
mengucapkan hal itu padaku.
Malam harinya saat aku sedang belajar di kamarku,
aku mendengar suara berisik di luar rumah. Sayup-sayup terdengar pembicaraan
mereka mengudara.
“Ssst..mana
koreknya? “
“Siap-siap.....”
KREEKK
“Happy
birthday,Ki!!!!”
Sebuah tart mini dihiasi lilin-lilin kecil
menerangi terasku. Aku tersenyum ke arah mereka. Tak menyangka mereka
(ternyata) mengingatnya.
“Make a
wish dulu dong....”
Aku lalu merapal doaku dalam hati. Lulus di fakultas kedokteran. Satu doaku
terucap. Lalu aku meniup lilin tersebut dan di saat yang bersamaan pula....
BYUURR
Ooo, aku suka mereka datang,tapi tidak untuk sagu
dan telurnya.