Sabtu, 07 Desember 2013

Ssstt.. jangan beritahu dia!



Hai hati yang berselimut rona jingga! Apa kabarmu? Masihkah di tempatmu terselip satu nama? Kau tak pernah ingin membuangnya? Atau kau pura-pura membuangnya, tapi jauh disana kau masih menyimpannya rapat-rapat agar aku lupa menanyakannya padamu? Ah, sudahlah. Tak penting menanyakan itu padamu. Toh, kau selalu berkelit, membuat logikaku kebingungan.
Hei, lihat! Disana ada seseorang yang kita bicarakan dari tadi! Dasar bodoh, kamu pasti langsung menyuruh jantung ini memompa lebih keras, agar darah ini berdesir cepat! Membuat pipi gembulku dipenuhi aliran darah! Kamu jahat! Sekarang kamu malah memerintahkan kelenjar keringatku berproduksi, membuatku dibanjiri peluh. Hei, dia mendekat! Hati, jangan gegabah dulu! Aku ingin dia melihatku sebagai sosok yang tenang, tapi kenapa kau malah membuatnya berpikir aku sangat salah tingkah?
“Hai, Qadita?” tegurnya seraya melemparkan senyum singkat.
“Hmm, ha..ii... Jo..” suaraku bergetar, efek penetralisiran detak jantung yang melesat tak karuan. Sial!