Jumat, 26 Oktober 2012

unfortunately

"Aku boleh mengatakannya?" ucapnya perlahan seraya menatap lekat kedua mataku.
"Katakan saja...." jawabku sedikit memberi perhatianku.Aku mencoba mengatur debar jantung -takut dia mendengarnya-
"Berjanjilah kau akan mendengarkannya hingga kata-kataku terhenti..." dia memberi jeda pada kalimatnya " aku mencintaimu..."
Seketika itu juga hatiku dipenuhi rasa bahagia hingga tiada tara.Senyum pun tak dapat dipungkiri terulas di bibirku.Inilah yang dari dulu aku tunggu.Pengakuannya.Hanya dari bibirnya.
"....awalnya, hingga aku sadar cintaku itu cuma rasa sayang seorang kakak terhadap adik.Tidak lebih.."

Kamis, 18 Oktober 2012

cerita hari ini

cinta itu memang kadang membutakan. segala hal rela dilakukan,segalanya rela diberikan,demi cinta. sama sepertiku. meski aku ragu apa cinta sedang mampir ke hatimu, tapi aku yakin waktu itu pasti akan datang. kau hanya belum membuka hatimu.kau hanya belum meperhatikan keberadaanku.meski di luar sana,semua orang sibuk menggemakan "move on" tapi tak ada sedikitpun keinginan untuk beranjak dari keadaan ini. aku tidak bisa move on dari perasaan ini. bodoh,kan? menunggu seseorang yang kau cintai mencintaimu balik, meski tak ada batasan waktu yang jelas diantaranya. tapi harapan selalu berhasil membangun asa yang tadinya mulai terkoyak.

dan disinilah aku,terdampar dalam lautan tanya, apakah aku mesti menunggu badai berlalu atau aku harus melawan ombak penantian itu? tiada yang memberi pilihan yang menyenangkan.segalnya serba sulit. hatiku memang masih bisa bertahan menunggu waktu itu. tapi ego sudah sampai pada batas akhir kesabarannya. lalu ku putuskan melupakanmu, membiarkan perasaan itu berlalu tanpa sisa. menanti itu kadang ada batas waktu,hingga akhirnya kita harus menyerah pada keadaan, membiarkan penantian kita berhenti sampai disitu. dan itulah yang kulakukan, berhenti menunggumu..

Rabu, 10 Oktober 2012

sendu



Awan tersenyum kelabu
Menatap langit penuh ragu
Apakah ini yang kutunggu
Jingga terbelenggu dalam sendu

Di balik bulan, bintang berpendar
Tiada mega yang menguar
Hanya rintihan dedaunan yang berkoar
Menangisi keindahan yang tak juga keluar

Begitupun aku tanpamu
Tiada bahagia selain pilu
Keindahan itu hanya semu
Bila tanpa kehadiranmu

Minggu, 07 Oktober 2012

for A

sekelumit bait rindu hadir dalam benak
melukiskan keinginan menemuinya
tapi aku malu
aku takut
tekad untuk menyentuh jemarinya raib
tapi ribuan pertanyaan memaksaku bertindak
sedang apa dia?
bagaimana keadaannya
keinginan untuk berbicara menguar
aku harus bisa
kutekan beberapa digit angka di ponselku
menghubunginya
menanyakan kabarnya
mempertanyakan apakah dia juga rindu?

:)


Jumat, 05 Oktober 2012

my 18th birthday



19 Mei 2011. Tak ada ucapan selamat ulang tahun, gagal lulus SNMPTN  undangan, sebelumnya kecelakaan motor, mungkin tahun ini adalah ulang tahun terburukku. Rasa kesal, marah, kecewa, sedih bercampur jadi satu. Mereka sibuk merayakan kelulusan mereka, sedang aku hanya bisa menahan rasa kecewa. Apa mereka lupa hari ini ultahku? Tak ada satu hal pun yang bisa memperbaiki mood-ku saat itu.

Mereka melihatku, tapi tak ada niat untuk mendekatiku, sekedar mengucap “happy birthday” . Aku tak percaya mereka melupakan hari ini. Apakah aku tidak begitu penting hingga tak ada satupun ucapan? Aku berusaha berpikir positif, mungkin mereka memang benar-benar lupa hari ulang tahunku. Manusia memang tempatnya khilaf dan lupa, kan?

“Eh, Ki HBD ya!!” seorang teman sekelasku mengulurkan tangannya, memberiku ucapan selamat. Aku lalu mengalihkan pandanganku dari mereka, menggulirkan senyum ke arah gadis yang berbicara padaku.

“Oh, makasih ya...” ucapku sambil menjabat jemarinya. Aku senang ia ingat tapi aku sedih karena teman baikku sendiri tak mengucapkan hal itu padaku.

Malam harinya saat aku sedang belajar di kamarku, aku mendengar suara berisik di luar rumah. Sayup-sayup terdengar pembicaraan mereka mengudara.

“Ssst..mana koreknya? “

“Siap-siap.....”

KREEKK

“Happy birthday,Ki!!!!”

Sebuah tart mini dihiasi lilin-lilin kecil menerangi terasku. Aku  tersenyum ke arah mereka. Tak menyangka mereka (ternyata) mengingatnya.

“Make a wish dulu dong....”

Aku lalu merapal doaku dalam hati. Lulus di fakultas kedokteran. Satu doaku terucap. Lalu aku meniup lilin tersebut dan di saat yang bersamaan pula....

BYUURR

Ooo, aku suka mereka datang,tapi tidak untuk sagu dan telurnya.


Selasa, 02 Oktober 2012

let you go?

hari ini kita cuma terdiam.tanpa kata. tanpa isyarat apapun. aku memandangimu di seberang sana. kau malah memalingkan wajahmu. aku mencoba mencari permasalahannya. kau malah mengatakan tak ada yang perlu dipermasalahkan. aku bertanya apakah kau sedang sakit, kau berkata kau baik-baik saja. aku tak tahu lagi apa yang mesti ku perbuat. apa aku harus pergi hingga kau bisa tersenyum lagi?

mungkin bagimu aku adalah hal yang tak pernah kubaca, meski aku selalu menganggapmu adalah segala hal yang selalu kutulis dalam ingatanku. kau bilang ingin pergi menjauhiku dengan mudahnya, tanpa tahu apa yang kurasa padamu. aku memang berkata padamu bahwa kau harus pergi agar aku bisa melupakanmu. tahukah kau itu hanya pelampiasanku karena kau berkata kau tak pernah sedikitpun menyukaiku. aku tidak benar-benar mau kau pergi. salahku yang menyuruhmu pergi, dan salahku juga yang akhirnya menangis tak sanggup menahan kepergianmu.