Selasa, 13 November 2012

seseorang yang kusebut #cinta

Saya ingin sekali bercerita di blog ini. Darimana saya mesti memulainya? Baiklah, sebelumnya biarkanlah otak merangkai kata-katanya dulu. Sebentar, jemari-jemari kecil ini perlu dilemaskan dulu ― karena cerita ini akan sedikit panjang dari biasanya. Sudah bisa menebak siapa objek dalam cerita ini? Tak perlu takut menjawab, karena sepertinya tebakan kalian tak meleset. Iya, betul sekali. Cerita kali ini memang murni tentangnya, tentang seseorang yang mungkin cuma bisa jadi hal  terindah yang pernah terlewati dalam hidup.

Teman-teman mengenal saya sebagai pribadi yang sensitif, kadang jahil, seringnya tak serius tapi bisa dijadikan tempat untuk bercerita. Ya, saya senang sekali mendengar cerita dari teman-teman saya, apa saja saya akan dengarkan ― apalagi kisah cinta mereka. Ada kepuasan tersendiri saat saya bisa membantu mereka menyelesaikan setiap masalah.
Tapi, sebenarnya saya tipikal orang yang sulit untuk menceritakan kehidupan pribadi saya kepada orang lain. Seringnya, saya menceritakan ini semua kepada mama, yang juga setia mendengar setiap celotehan saya yang kadang tidak penting itu. Kadang, saya juga bercerita pada sahabat sayayang notabene laki-laki karena saya merasa lebih nyaman menceritakan itu padanya ketimbang pada teman perempuan saya.
Sekali lagi ada kata tapi. Tapi cerita ini tak pernah diketahui. Cerita tentang pria ini kusimpan rapat-rapat dalam hati. Tak ada satupun yang tau mengenai rasa yang menggebu-gebu ini terhadapnya. Iya, mereka  tahu bahwa aku menyukai seseorang, tapi mereka tak tahu siapa sebenarnya orang itu. Aku lagi-lagi tak ingin berbagi cerita dengannya. Aku hanya mau perasaan ini berkembang dengan sendirinya, tanpa ada siapapun yang tahu― termasuk  si objek dalam cerita ini. Bodoh,kan? Mencintai tanpa diketahui. Merindu tanpa pernah dirindu. Aku tahu semua yang kulakukan adalah tindakan bodoh , tapi aku tak berdaya dengan semua ini.
Memandangi senyumnya sudah cukup membuat hati merekah. Bertatapan dengannya sudah membuatku bahagia. Apalagi yang mesti ku cari? Perasaan yang sama terhadapku? Tidak. Aku tidak menuntut lebih terhadapnya. Selama aku masih bisa memandanginya, itu sudah cukup. Bagiku, dialah hal terindah itu :)

to be continued.....