Sabtu, 21 Juli 2012

Bagaimana aku?

"Aku akan baik-baik saja"
Kalimat itu terus terngiang di telingaku..Mulutku mungkin bisa saja merapal kata-kata itu tanpa henti.Tapi bagaimana dengan hatiku,bagaimana dengan perasaanku, aku ragu mengatakan itu walaupun hanya satu kali saja. Dulu aku yakin aku tanpamu baik-baik saja.Aku tanpamu akan bahagia.Tapi sekarang kenapa dadaku terasa sesak saat ku lihat punggungmu berbalik membelakangiku dan perlahan...menjauh?
Keyakinanku mulai goyah seiring dengan langkah kakimu yang meragu.. cinta? aku ragu memikirkannya..sungguh aku ragu aku ternyata sekarang telah mencintaimu Danny William,seseorang yang mengingatkanku pada masa lalu
***

Aku tidak benar-benar membencimu,hanya saja wajahmu mengingatkanku pada sosok orang yang tak ingin ku temui lagi dalam hidupku.Seseorang yang telah menghancurkan hidupku.Aku tahu kau berbeda darinya.Aku tahu kau tidak seburuk dirinya atau boleh ku katakan kau sangat berkebalikan dengannya.Tapi mengapa ketika memandang wajahmu,aku merasa sulit bernafas dan selalu terkenang masa kelam itu?

Aku tahu kau mengetahui aku menjaga jarak denganmu,tapi kau tidak mau ambil pusing.Kau selalu berusaha menjadi teman yang baik bagiku.Menemaniku sepanjang hari meski sepanjang itulah aku terus membentakmu,anehnya kau tidak kesal ataupun marah padaku,kau hanya mengatakan "ini bukan dirimu..." lalu kau tersenyum dan untuk sesaat aku lupa bahwa kau adalah saudara kembar Jeremy, orang yang merusak kehidupanku.....

Aku memutuskan untuk berteman denganmu meski ku tahu konsekuensinya. Konsekuensi bahwa selama aku di sisimu aku akan selalu dibayangi oleh saudara kembarmu. Kau menghiasi hariku dengan sempurna,kembang api, makan malam, berjalan-jalan ke tempat yang tak pernah ku kunjungi sebelumnya,setiap hari adalah baru bagiku saat bersamamu.

" Kau dimana? kau sudah makan malam?" suaranya terdengar cemas.
"Aku baru tiba di rumah dan aku tadi sudah makan..bagaimana pekerjaanmu di NewYork? kapan kau pulang?" rentetan pertanyaan keluar dari mulutku tanpa sadar.
"Hei..kau merindukanku ya? " tanyanya menggodaku.
"Hmm...aku..aku.." aku tak tahu harus berkata apa.Aku bukanlah orang yang dengan gampangnya mengumbar suasana hatiku pada orang lain.
"Hmm apa?? Aku baru tiba juga disini... aku sangat merindukanmu,bisakah kau keluar? ada sesuatu untukmu..." ucapnya dan kemudian memutuskan hubungan telepon. Aku beranjak dari kamarku,menuju pintu depan dan mendapati seseorang yang tak asing bagiku tengah berdiri,Danny  William... seseorang yang membuat tidurku tak lelap.....seseorang yang ku rindukan akhir akhir ini...
 Ya Tuhan aku sangat merindukannya,aku sangat merindukan senyumannya,aku sangat merindukan tawa renyahnya..Aku merasa kehilangannya padahal cuma 3 hari dia tak bersamaku
Dan kurasa aku tak bisa beranjak dari sisinya..
Aku yakin tak sanggup jika harus berpisah dengannya,meskipun harus....
"Berilah kekasihmu ini pelukan selamat datang..ayolah aku sudah sangat merindukanmu...."
Aku tersentak mendengar kata itu keluar dari mulutnya... "kekasih" katanya?
 Sebelum sempat mencerna kata itu, Danny segera menarikku ke dalam peluknya.Entah mengapa aku merasa hangat dan nyaman di posisi seperti ini.Aku tak berusaha mengubah posisiku. Entah mengapa aku percaya bahwa Danny akan selalu melindungiku dan entah mengapa aku merasa dia punya perasaan yang sama denganku?
Tanpa ragu aku membalas pelukannya,melingkarkan kedua tanganku ke tubuhnya dan tanpa sadar ku bisikkan " aku juga merindukanmu..."
Dan percayalah, hanya sinar temaram rembulan dan kumpulan bintang yang menyaksikan momen ini...