Saat cinta yang terucap dr bibir manis mu
Jantungku berdetak penuh irama cinta
Namun saat semua kata itu hilang
Seolah di format langsung dari hati mu
Dan
saat itu pula jantung ku lumpuh
Lumpuh untuk berdetak dengan irama cintamu
dulu
rasa itu tak bisa lagi di-bluetooth masuk ke memori benakku
bahkan untuk sekedar mem-forwardnya pun tak mampu
kau sengaja memformatnya ,kan?
membiarkan lukaku semakin menganga
membiarkan hatiku semakin mati
itu maumu,kan?
di saat kau luka sendiri
tak ada yang mau menoleh ke arahmu
kecuali detak jantungmu
yang selalu membawaku ke arahmu
yang selalu mengabarkan keadaanmu padaku
rasanya tak adil bagiku jika hanya aku yang merasakan detakmu
tanpa kau merasa detakku
aku tahu itu setimpal,kan?
tapi sadarkah kau akan hal itu?
sekarang aku luka sendiri
merintih tanpa ada yang mencoba menegarkan
lalu kau datang
bukan untuk menyembuhkan luka
tapi menggores luka baru
kau menggandengnya mesra
seolah tak tahu hati bergemuruh melihatnya
dan aku tersadar
detak jantungku tak sama lagi
saat pertama kali aku bertemu denganmu
saat pertama kali aku jatuh cinta padamu
mungkin dulu untuk selamanya
tapi sekarang itu cukup sampai disini