Untuk beberapa detik ini , aku mengakui bahwa aku
menyukainya
Aku menyukainya.
Tanpa koma,seru,ataupun tanya karena hanya boleh ada satu
titik yang mengiringinya.
Aku menyukainya begitu rupa hingga setiap detikku terasa
hampa bila tanpa memandang wajahnya
Setiap waktuku selalu dihujani rintik rasa takut
kehilangannya
Entah apa yang membuatku mencandu setiap guliran senyumnya
hingga tak ada alasan bagiku tuk melupakan dirinya
Saat senja menguasai hanya sejumput asa tersisa yang mematri
hati agar meyakini angan mungkin jadi nyata
Angan yang menyadarkannya tentang keberadaanku didekatnya
Angan yang membuatnya percaya bahwa hanya rasa cintakulah
yang sempurna dimilikinya-tiada yang lain-
Angan bahwa suatu saat dia juga menyukaiku
Malampun turun perlahan,menunjukkan kerajaannya
Matahari yang merajai menurunkan tahtanya pada rembulan
Saat itu,aku merasa tak ada satupun yang bisa menggantikan
posisinya di hatiku
Sama seperti bulan yang hanya bisa menemani bintang
menerangi kerajaan malam
Ya... aku dan dirinya seperti bulan dan bintang
Aku tahu dia sebagai bulan bukan hanya menemani satu bintang
Ada ribuan bintang di langit, namun hanya ada satu bulan
yang menerangi
Aku hanya berharap akulah satu-satunya bintang yang bisa dia
rasakan kehadirannya
Lihatlah aku sebentar saja, bulanku......