Jumat, 27 Januari 2012

dear you..(karena cinta kadang bukan hanya milik dua orang)

Dear you,seseorang yang sudah membuatku mengerti cinta itu buta
            Tahukah kamu tentangku,sayang? Aku yang selama ini sangat memujamu.Aku yang selama ini mencintaimu.Aku sang pemilik bahu yang kau pinjam untuk menangis?Ah, mungkin kamu tidak memasukkan aku ke dalam memori di otakmu.
Mungkin aku ini hanya sebagai tempat untuk berkeluh kesah.Bukan tempat yang mesti diberi seluruh cinta ,ah tidak! Hanya sedikit cintapun tak bisa kau berikan padaku.Yah,aku bisa memahami itu.Kau tidak bisa memilih antara aku atau dia.Tapi aku tidak bisa mengatakan “aku ingin pergi darimu”.Aku tidak bisa mengatakan pada kamu ataupun hatiku bahwa kamu sangat membuatku menderita.Aku yang selama ini selalu dibutakan oleh cinta yang aku sendiri tahu itu tidak akan berujung.Aku yang selama ini tahu bahwa hubungan kita ini seperti sepasang garis sejajar yang takkan berujung.Aku merasa aku sangat bodoh karena aku mau melakukan semua ini demi kamu.Dan aku pun tahu inilah yang dinamakan cinta.Kau yang mengajarkan aku bahwa cinta itu adalah sabar ketika kau dinomorduakan,sabar ketika kau tak ada ketika aku butuhkan,dan bahkan sabar menunggu kau datang ke pelukanku.
            Dear you,seseorang yang memberikan kenangan terindah
            Bolehkah aku mengingat sedikit kenangan kita?Saat itu aku sedang menunggu bis di halte.Kau menghampiriku dan ingin mengantarkanku pulang.Aku yang awalnya sangat benci padamu,tidak mau mengikutimu.Aku yang begitu bencinya denganmu,lebih memilih rinai hujan mengantarku kerumah.Tapi kamu tidak marah atau membenciku,justru kamu menemaniku menembus derasnya hujan.Kau meninggalkan mobilmu dan naik bus bersamaku.Disinilah hatiku mulai luluh.Menganggap kamu tidak seburuk yang kukira.Dan disini pembicaraan pun mengudara.
            “Ngapain kamu ngikutin aku naik bus? Kamu kan ada mobil..tuh naik aja mobilmu..!! kataku emosi.
            "Aku cuma mau nganterin kamu,tapi kamu gak mau aku anter,jadi aku naik bus deh buat nemenin kamu...”katamu tulus.
            Degg.Aku merasakan getaran yang aneh saat itu dan entah kenapa aku jadi terus memikirkanmu sejak kejadian itu.Akhirnya kita mulai berteman dan kamu mulai menuliskan cerita di diary kehidupanku dengan pena merah jambu dan menghapuskan semua coretan hitam yang kutuliskan tentangmu.
            Dear you,seseorang yang mengisi hari-hariku dengan indah
            Tidak terhitung lagi berapa kali kau menyenandungkan “lagu kita”.Lagu yang selalu kau nyanyikan ketika kau menatapku.Matamu yang teduh itu membuatku merasa sangat nyaman berada di dekatmu.
Always said I would know where to find love,
Always thought I'd be ready and strong enough,
But some times I just felt I could give up.
But you came and you changed my whole world now,
I'm somewhere I've never been before.
Now I see, what love means.

[Chorus]
It's so unbelievable,
And I don't want to let it go,
Something so beautiful,
Flowing down like a waterfall.
I feel like you've always been,
Forever a part of me.
And it's so unbelievable to finally be in love,
Somewhere I'd never thought I'd be.

In my heart, in my head, it's so clear now,
Hold my hand you've got nothing to fear now,
I was lost and you've rescued me some how-.
I'm alive, I'm in love you complete me,
And I've never been here before.
Now I see, what love means.

            Saat ini pun aku masih mengingat bagaimana caramu memainkan gitar dengan kidal-nya.Aku masih ingat matamu yang berbinar saat kau menitikberatkan kalimat But you came and you changed my whole world now dan Now I see, what love means sambil menatapku dalam-dalam.Aku hanya bisa tersipu malu dan merasakan betapa indahnya dunia bila aku berada di sampingmu.Aku sangat bahagia bisa dan selalu bisa menjadi objek cintamu.Aku bahagia.
            Dear you,seseorang yang menduakan cinta sejatiku
            “Dia kembali,aku merasa dia jodohku,Lyza!”katamu ketika pertama kali melihat wanita itu.Yah,kuakui dia lebih cantik,lebih kaya,lebih terkenal bahkan semua hal tentangnya tidak sebanding dengan aku yang selama ini disisimu.Tapi tidakkah kamu pikir bahwa yang ada selama ini untukmu bukan dia tapi aku.Aku hanya bisa tersenyum ketika kau mengatakan itu.Aku bahkan tidak bisa menolak permohonanmu untuk menjodohkanya denganmu.Hmm,sedalam itukah cintaku padamu hingga aku bahkan luluh,rela,dan ikhlas membiarkan kamu mencintainya lagi?Tidakkah kamu ingat ketika dia memintamu untuk memutuskan hubungan dengannya?saat itu hanya aku yang mau menampung semua cerita sedihmu.Cuma bahuku yang membiarkan dirinya basah oleh air matamu.Aku mengatakan padamu untuk melupakannya karena dia memang tak pantas untukmu.Namun kini dia kembali.Ia ingin kembali mengulang nostalgia bodoh kalian.Bisa kau tebak apa yang kulakukan kemudian.Aku cuma berkata “Kejar dia bila ia benar-benar cinta sejatimu” Matamu berbinar-binar dan itu seolah menunjukkan satu hal “Terima kasih Lyza, cuma kamu yang bisa mengerti aku,cuma kamu yang bisa aku andalkan.”.Dan kamu pergi mengejarnya,meninggalkan aku dan bayanganku yang terluka.Hatiku hancur.
Aku tidak pernah membayangkan aku akan melangkah jauh tanpamu.
Dear you,seseorang yang membuat aku bertahan
            “Kamu menderita AIDS.Kamu sudah tahu kan apa yang akan terjadi pada tubuhmu kedepan?”dokter memulai pembicaraan dengan nada tertahan.Aku sangat shock mendengarnya.Seingatku aku tak pernah melakukan hubungan seks,narkoba…tapi kenapa aku terjangkit penyakit mematikan ini?
“Sepertinya kamu terinfeksi virus HIV ini karena ibumu dulu seorang pengidap AIDS.Dia meninggal sesaat setelah melahirkanmu dan dia berpesan padaku untuk menjaga kamu seperti anaknya sendiri…”dokter itu bercerita.
“Dan waktumu tidak lama lagi,mungkin sekitar satu bulan lagi..kami sudah berusaha sebaik mungkin tapi hanya ini yang bisa kami lakukan..maaf..”dokter itu menahan emosinya.Aku tahu dia menangis.Dia sudah menganggapku seperti anaknya sendiri.
Aku menjerit dalam hati.Ingin rasanya aku mengatakan semua ini padamu.Ingin rasanya aku menangis di bahumu dan kamu mencoba membuatku tenang.Aku ingin kamu mengatakan “Bertahan,sayang!aku akan selalu ada disampingmu..aku akan selalu menjagamu…” dan kemudian kau mengecup jariku untuk menguatkan aku. Hahaha….aku hanya bisa tertawa getir memikirkan hal itu.Mana mungkin aku bisa seperti itu.Mana mungkin aku bisa memintamu untuk ada disisiku meskipun sekejap.Aku terbangun dari lamunanku saat ku mendengar lagu unbelievable menggema.Pasti telepon darimu.Aku segera mengangkatnya dan menghapus air mata yang membasahi pipiku.
            “Lyza,kamu dimana?”katamu to the point.Sedikit rasa senang saat kau tanyakan keberadaanku.Setidaknya kamu perhatian kepadaku.
            “Aku lagi di….”aku coba memikirkan tempat yang membuatmu tidak curiga mengenai penyakitku.
            “Dimana??”katamu mendesakku.
            “Lagi di jalan mau kerumah temen…emangnya ada apa Randy?”kataku tenang.
            “Ada sesuatu yang emergency..bisa gak kamu kesini sekarang?”
            “Tapi aku…”
            “Ayo ,Lyz…udah gak ada waktu lagi…”katamu mengiba.
            “Hhmm .. okelah aku on the way kesana..”,Aku menutup pembicaraan dan bergegas menemuimu.Apa yang terjadi padamu?Ah,aku sungguh cemas memikirkanmu.Bahkan penyakit mematikan yang baru ku ketahui sedang menggerogoti sistem imun tubuhku tidak lagi di benakku.Yang kupikirkan sekarang hanya dirimu.Yah.. aku akan bertahan hidup agar selalu bisa disampingmu dan mencintaimu…
            Dear you,seseorang yang akhirnya ku relakan pergi
            Aku memasuki kamar 337 dimana kamu berada.Namun betapa terkejutnya aku ketika yang kulihat terbaring itu bukan kamu,tapi wanita itu.
“Apa yang terjadi,Randy?”
Kemudian kau mendekatiku dan berucap “Nikita tadi pingsan saat kami sedang berbincang dan kata dokter dia hanya kelelahan saja.Aku takut sekali kehilangan dia…”katamu sambil menghapus sedikit demi sedikt air mata yang mulai membasahi pipimu.
            “Apakah kau juga takut jika kamu kehilanganku?”aku menggumam.
            “Ada apa Lyz,aku kehilanganmu?”kamu mendengar ucapanku barusan.
            “Ah,tidak.. maksudku kamu pasti akan sedih jika kehilangan dia,bukan?”kataku tenang.
            “Tentu saja,dia cinta pertamaku...aku tahu arti cinta darinya...”kau mengenang lagi nostalgia bodoh itu.Kau tersenyum kecil.
            “Kamu sudah makan?aku belikan makanan dulu ya..”kataku mencoba seceria mungkin supaya kau tak bertambah sedih.
            “Ah,aku tidak punya selera makan kalau melihatnya terbaring disini...”katamu dengan tatapan kosong.
            Hmm..bisakah kamu nanti menikmati hidup jika aku tak ada?Mungkin bisa,karena kamu sudah memilikinya-seperti yang kamu inginkan-
            “Eh,Lyz..kok mukamu pucat?”kata-katamu membuyarkan lamunanku.
            “Aku semalam bergadang buat ngerjain tugas kuliah.Jadi pucat gini muka ku.. “aku menunjuk mukaku sendiri sambil tersenyum.
            “Oh...”katamu.Hanya segitu saja yang kamu tanyakan?dasar Lyza bodoh.Mana mungkin dia akan bertanya lebih jauh mengenai kondisimu.Dia kan tidak menganggapmu sebagai bagian dari hidupnya.Aku sadar.
            Aku harus menjauhimu supaya aku bisa tenang ketika aku mati nanti.
            Dear you,seseorang yang aku ingin hidupnya bahagia-tanpa aku-
            Puluhan SMS.Ratusan miscall darimu.Ya,aku ingin menjauhi.Aku ingin melupakanmu.Setidaknya ketika aku mati nanti tak ada sedikitpun rasa sakit hati yang tersisa.Matahari tengah kembali ke peraduannya saat kamu sampai di rumahku.Rasanya sudah lama sekali kamu tidak datang ke rumahku.Semenjak kedatangan wanita itu,kau lebih banyak menghabiskan waktu dengannya.Memang,kamu masih memberi kabar lewat telepon atau hanya sekedar mengirim SMS tapi tak seintensif dulu.
            “Aku tahu kamu ada di dalam Lyza.Tolong buka pintunya…apa salahku sampai kamu tak mau mengangkat teleponku..?”katamu menangis.
            Salahmu??Salahmu sangat banyak.Kau selalu menomorduakanku.Ingat ketika kita sudah menyusun rencana Candle Light Dinner dan kamu lebih memilih mengangkat teleponnya dan segera pergi meninggalkanku dan mengatakan bahwa menemuinya adalah hal yang penting sekarang.Sungguh,aku tak tahan lagi diduakan.Aku ingin memilikimu seutuhnya.Aku sudah sangat sabar menunggu kamu datang ke hatiku.Tapi waktu sepertinya tak mau kita bersatu.Aku tidak akan lama lagi berada di dunia ini.
            “Lyz,kumohon buka pintunya….”katamu mengiba.Aku membukakan pintu.Dia terkejut dengan kondisi fisikku sekarang.Ya,aku kurus,pucat dan begitu mengerikan.Oh Tuhan,badanku sudah tak mampu lagi melawan penyakit ini.Sepertinya prediksi dokter itu salah.Aku merasakan jantungku berhenti berdetak.Badanku dingin.”Aku mencintaimu….”kataku terbata-bata.Aku mati.
            Randy memeluk tubuh Lyza yang sudah tak bernyawa lagi.Percuma saja.Lyza sudah tidak bisa bertahan lagi.Itu semua bukan hanya karena penyakitnya,melainkan karena dirinya.Dia tak tahu.Dia kemudian membaca secarik kertas yang tengah Lyza genggam.Ternyata itu adalah tulisan terakhir Lyza untuknya.

Lihatlah sepasang burung merpati itu
Katamu burung merpati itu perlambang kesetiaan
Kau mengatakan bahwa sepasang burung itu adalah kita
Aku percaya itu ….
Matahari senja di pantai kita sungguh tak pernah berubah
Suara ombaknya,halus pasirnya sama seperti pertama bertemu
Lihatlah sekumpulan awan yang beriringan
Disini aku bisa mengenangmu,kekasihku
Kekasih? Aku menganggapmu kekasih ,bulanku
Kau mengatakan kaulah bulanku dan akulah bintangmu
Tapi aku sadar banyak sekali bintang yang mengelilingi bulan
Aku sadar bukan hanya aku yang memilikimu…
Kekasihku,bolehkah aku meminta sedikit cintamu?
Agar aku bisa bahagia walau sesaat
Aku ingin merasakan cintamu..
Aku mencintaimu meski kau hanya bisa menyakitiku..
Selamat tinggal,Randy..
Di surga nanti aku berharap tidak akan bertemu denganmu lagi
Setidaknya aku ingin bertemu dengan seseorang yang mencintaiku sama seperti aku mencintainya
Kekasihku,semoga kamu berbahagia bersamanya
Jangan kau sia-siakan dia seperti kau sia-siakan aku..

Dari Lyza,wanita yang selalu jadi kampung halaman buat hatimu

           “Maafkan aku,Lyza…."Randy menangis.Dia tak berhenti menyalahkan dirinya sendiri.Dia sadar karena dia hanya menyakiti Lyza selama hidupnya.Dia tak memberi kebahagiaan pada Lyza yang selalu memberikan apa yang dia minta.Dia hanya bisa menuntut segala hal kepada Lyza namun tak pernah sedikitpun ia memberikan suatu "hadiah" atas pengorbanan Lyza untuknya.
 
            Sekarang yang tertinggal di benaknya hanyalah kebaikan Lyza untuknya.Bagaimana Lyza tidak marah ketika dia meninggalkan Lyza untuk menemui Nikita.Bagaimana Lyza dengan sabar mendengarkan segala keluh kesahnya.Bagaimana Lyza menemaninya di kala dia terbaring di rumah sakit.Bagaimana Lyza menguatkan hatinya untuk tidak terlarut dalam kesedihan selepas kepergian Nikita.Dia sungguh menyesal.Bagaimana bisa dia tidak memikirkan sedikitpun tentang Lyza,orang yang selama ini ada untuknya..?Sungguh,Randy tak bisa berhenti memikirkan Lyza.Dia memikirkan bagaimana bisa Lyza sekuat itu.Membiarkan perasaannya hancur demi dirinya,pria yang sungguh tak pantas dicintai olehnya.Sungguh,jika Lyza masih hidup pun,beribu kata maaf tak cukup diucapkan untuk semua kesalahan yang diperbuatnya.Dia merasa hatinya telah mati.Dia merasa bahwa hidup di dunia tidak akan seindah dulu saat Lyza masih hidup.Dia tidak lagi memikirkan kondisi fisiknya.Dia tidak makan dan tidak minum.Dia ingin mati,namun tak mati begitu saja.Ia ingin menyakiti dirinya dulu.Dia ingin mati perlahan-lahan.Dia menyileti tubuhnya.Perih.Tapi dia tahu itu tak sebanding dengan perihnya hati Lyza saat menyaksikan dia bermesraan dengan Nikita.
            Ah,seandainya Nikita tidak datang lagi kepadanya untuk mengemis cintanya .Mungkin dia sekarang bisa hidup bahagia bersama Lyza.Namun wanita itu kembali,mengemis cintanya,mengulang nostalgia cinta dan diapun ikut terhanyut akan skenario yang telah dia persiapkan dengan matang.Dia kembali ke pelukan Nikita.
            Dia sudah tidak tahan lagi,dia masuk ke dalam kolam renang di rumahnya. Dia menenggelamkan kepalanya namun tak berusaha muncul ke permukaan.Dia merasa air kolam mulai memasuki paru-parunya.Dia merasa sulit bernafas.Jantungnya berhenti berdetak.Dia mati.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar