Musik bisa membawamu ke dunia
berbeda, menapaki segala hal yang baru dengan indah. Musik bisa menarikmu
menjelajahi setiap jejak liriknya tanpa terpengaruh dunia luar yang sama sekali
berbeda. Musik mampu meredam emosi yang menggeliat. Musik mampu mengubah
duniamu. Musik itu pilihan. Bagiku musikku adalah kamu.
Kamu
duduk dengan santainya di koridor, memetik gitar kesayanganmu perlahan,
menghasilkan harmoni yang tak ingin ku lewatkan. Aku lalu terhanyut dalam
setiap chord yang kamu mainkan,
mengikuti setiap irama yang menggema darinya. Membiarkan diri ini melayang pada
dimensi yang berbeda.
Entah
kenapa saat itu aku merasa kita tak terpisah jarak. Hanya kamu dan aku. Waktu
seolah berhenti berdetak kala pandangan kita berpadu, menimbulkan harmoni baru
yang mengalun dari detak jantungku. Kita sama-sama tersenyum lalu melepas
tatapan ke arah yang berlawanan. Kamu lalu mulai membisikkan syair yang
menemani lagu itu. Sekali lagi, aku terhipnotis, bukan hanya karena alunan
petikan gitarmu, melainkan dari merdunya suara beratmu. Bibirku seolah tersihir
untuk mengikutimu bernyanyi. Perlahan lagu itu memenuhi dimensi ruang, membuat
kita semakin merasa bahwa lagu itu benar-benar merasuki diri.
Tapi
aku terlalu naif untuk sekedar berkata bahwa aku menyukai suaramu, permainan
gitarmu, dan senyummu. Aku bukan orang yang dengan mudahnya mengatakan hal
seperti itu. Waktu seakan menggiringku pada kenyataan bahwa aku seorang
pengecut yang hanya bisa menikmati kebersamaan kita dalam diam. Lagi-lagi aku hanya
membiarkan perasaan itu kusimpan sendiri dalam hati.
Lalu
kau berhenti memetik gitarmu, membiarkan udara menggantung di langit-langit.
Kebisuan langsung melingkupi ruang diantara kita. Tapi itu hanya berlangsung
perlahan, setelah kamu melihatnya berjalan tergesa-gesa menuju kelas.
Pandanganmu mengikuti setiap inchi perpindahannya seolah-olah tak ingin
melewatkan apapun tentangnya. Aku tahu sepersekian detik sebelumnya kita
sama-sama terperangkap dalam suasana menghangatkan, membuatku ingin terbang
tinggi.
Namun,
itu hanyalah waktu yang singkat. Aku ingin sekali berteriak di depanmu,
mengatakan bahwa kamu harus melupakan wanita itu, wanita yang hanya berusaha
menyakitimu. Tapi bibirku terlalu gemetar untuk sekedar menegurmu apalagi
membentakmu. Aku tahu kamu hanya bisa merasakan sakit saat menatapnya, tapi
entah mengapa rasa sakit itu seolah bahagia karena jika kamu tidak menatapnya
kamu akan lebih terluka.
Cintamu
mungkin jatuh pada hati yang salah, sehingga membiarkan hati yang mencintaimu
menunggu lebih lama. Aku tahu kamu sebenarnya perlahan telah membuka hatimu
untukku. Kamu hanya butuh waktu dan keberanian. Waktu untuk melupakan dan
keberanian untuk mengakhiri cintamu padanya. Jika waktu yang kau butuhkan, aku
akan menunggu. Jika keberanian yang ingin kau persiapkan, aku akan menanti.
Baby, believe me it’s
only a matter of time.
tulisan ini aku ikutkan dalam lomba http://lombamenulis.tumblr.com/post/42021064702/lomba-menulis-tema-curhat-by-pelangi-kata-dl-20 ... semoga saya kali ini berhasil :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar